Nama :
Thaoqid Nur
Hidayat
NIM :
166031
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
REDUPLIKASI
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Menurut
Ramlan (1978:19) morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau
yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan
bentuk kata terhadap golongan kata dan arti kata, atau dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi
perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi
semantik.
Proses
pengulangan atau reduplikasi ialah pengulangan satuan gramatikal,baik
seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Hasil
pengulangan disini disebut kata ulang, sedangkan satuan yang diulang merupakan
bentuk dasar. Misalnya kata ulang rumah-rumahan dari bentuk dasar rumah.
Kata ulang perumahan-perumahan dari bentuk dasar perumahan, kata
ulang jalan–jalan dibentuk dasar berjalan, kata ulang bolak-balik
dari bentuk dasar balik.
Setiap
kata ulang sudah tentu memiliki bentuk dasar. Kata-kata seperti sia-sia,
alun-alun, mondar-mandir, compang-camping, huru-hara, dalam tinjauan
deskriptif tidak dapat digolongkan kata ulang karena sebenarnya tidak ada
satuan yang diulang. Dari deretan morfologik dapat ditentukan bahwa
sesungguhnya tidak ada satuan yang lebih kecil dari kata-kata tersebut. Deretan
morfologik antara lain: pertemuan, penemuan, bertemu, ketemu, ditemukan,
menemukan, mempertemukan dan sebagainya. Tidak semua kata ulang dapat dengan
mudah ditentukan bentuk dasarnya. Dari pengamatan, dapatlah dikemukakan dua
petunjuk dalam menentukan bentuk dasar bagi kata ulang yaitu pertama pengulangan
pada umumnya tidak mengubah golongan kata,maksudnya bahwa bentuk dasar bagi
kata ulang itu harus sesuai dengan golongan kata tersebut. Kedua bentuk
dasar selalu berupa satuan yang terdapat dalam penggunaan bahasa.
Dengan
ringkas dapatlah dikatakan bahwa proses pengulangan atau reduplikasi ialah
pengulangan satuan gramatikal,baik seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan
variasi fonem maupun tidak. Hasil pengulangan disini disebut kata ulang,
sedangkan satuan yang diulang merupakan bentuk dasar.
Ruang Lingkup
Ruang
lingkup dari pembahasan masalah dalam makalah ini ialah segala sesuatu yang
berkenaan dengan pengertian-pengertian proses pengulangan atau reduplikasi
menurut beberapa para ahli diantaranya ialah: menurut KBBI (2008:1153), menurut
Hasan Alwi (2003), menurut M.Ramlan (2009:65), menurut Soedjito (1995:109),
menurut Muslich (1990:48), menurut Harimurti Kridalaksana (2007:12).
Selanjutnya membahas masalah ciri-ciri proses pengulangan atau reduplikasi,
menentukan bentuk dasar kata ulang, macam-macam proses pengulangan atau
reduplikasi dan membahas masalah pembagian dari proses pengulangan atau
reduplikasi. Selain itu makalah ini juga membahas contoh-contoh dari kata
ulang, contoh dari bentuk dasar kata ulang dan contoh proses pengulangan atau
reduplikasi itu sendiri.
PEMBAHASAN
Pengertian Proses Pengulangan atau
Reduplikasi
Ada
beberapa pengertian reduplikasi atau proses pengulangan menurut pakar
kebahasaan yaitu:
1. Menurut KBBI (2008:1153) Proses
pengulangan atau reduplikasi adalah proses atau hasil perulangan kata atau
unsur kata, seperti kata rumah-rumah, tetamu, bolak-balik.
2. Menurut Hasan Alwi (2003)
reduplikasi atau perulangan adalah proses pengulangan kata atau unsur kata.
Reduplikasi juga merupakan proses penurunan kata dengan perulangan utuh maupun
sebagian. Contohnya adalah "anjing-anjing", "lelaki", "sayur-mayur"
dan sebagainya.
3. Menurut M.Ramlan (2009:65) Proses
pengulangan atau reduplikasi ialah pengulangan satuan gramatikal,baik
seluruhnya maupun sebagian nya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Contoh:
rumah-rumah, berjalan-jalan, bolak-balik dan sebagainya.
4. Menurut Soedjito (1995:109)
Pengulangan adalah proses pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasar, baik
secara utuh maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Contoh:
sakit-sakit, gerak-gerik, bermain-main dan sebagainya.
5. Menurut Masnur Muslich (1990:48)
Proses pengulangan merupakan peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang
bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem maupun
tidak, baik berkombinasi dengan afik maupun tidak. Contoh: gunung-gunung,
menari-nari, gerak-gerik dan sebagainya.
6. Menurut Harimurti Kridalaksana
(2007) Proses pengulangan atau reduplikasi adalah proses pengulangan kata, baik
secara utuh maupun sebagian, baik dengan menggunakan variasi fonem maupun
tidak. Contoh: lari-lari, luntang-lantung, leluhur dan sebagainya.
Dalam bahasa Indonesia, reduplikasi merupakan mekanisme yang penting
dalam pembentukkan kata, disamping afiksasi, komposisi, dan akronimisasi.
Selain itu, pengertian dari reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatik,
baik seluruhnya maupun sebagian baik dengan variasi fonem atau tidak. Hasil
pengulangan itu disebut dengan kata ulang, sedangkan satuan yang diulang
merupakan bentuk dasar.
The mechanism of reduplication and
manner in which copies can differ from each other have been a foundational
concern in theoritical and descrivtive linguistics over the past twenty-five
years. Yang artinya mekanisme
reduplikasi dan cara dimana salinan dapat berbeda satu sama lain telah menjadi
perhatian mendasar dalam linguistik teoritis dan deskriptif selama dua puluh lima tahun
terakhir. (Sharon
inkelas and Cheryl
zoll. 2005. Reduplication Doubling in Morphology. UK: the press syndicate of
the university of cambridge.)
Ø JENIS-JENIS REDUPLIKASI
1. Reduplikasi Fonologis
Di dalam reduplikasi fonologis tidak terjadi perubahan makna, karena
pengulangannya hanya bersifat fonologis artinya bukan atau tidak ada
pengulangan leksem. Contohnya adalah dada, pipi, kuku, paru-paru. Contoh-contoh
itu termasuk bentuk reduplikasi fonologis, karena bentuk-bentuk tersebut bukan
berasal dari leksem da, pi, ku, dan paru.
2. Reduplikasi Morfemis
Dalam reduplikasi morfemis terjadi perubahan makna gramatikal atas leksem
yang diulang, sehingga terjadilah satuan yang berstatus kata.
3. Reduplikasi Sintaksis
Proses yang terjadi atas leksem yang menghasilkan satuan yang berstatus
klausa. Contoh : Jauh-jauh, didatangi
juga rumah sahabat lamanya itu. Asam-asam, dimakannya juga mangga itu.
- reduplikasi fonologis
— pengulangan fonem tanpa terlalu banyak mengubah arti dasar
- reduplikasi morfologis —
pengulangan morfem, misalnya: papa,
mama
- reduplikasi sintaktis
— pengulangan morfem yang menghasilkan klausa,
contoh "malam-malam pekerjaan itu dikerjakannya", artinya
"walau sudah malam hari, pekerjaan itu tetap dikerjakannya"
- reduplikasi gramatikal
— pengulangan fungsional dari bentuk dasar yang meliputi reduplikasi
morfologis dan sintaksis
- reduplikasi idiomatis
— atau 'kata ulang semu', adalah pengulangan kata dasar yang menghasilkan
kata baru, contoh "mata-mata" artinya agen rahasia. Lihat pula: Kata Indonesia yang selalu dalam bentuk
terulang
- reduplikasi non-idiomatis — pengulangan kata dasar yang
tidak mengubah makna dasar, contoh "kucing-kucing"
Menurut bentuknya, reduplikasi
nomina dapat dibagi menjadi empat kelompok
- perulangan utuh, contoh: rumah-rumah
- perulangan salin suara, contoh: warna-warni
- perulangan sebagian, contoh: surat-surat kabar
- perulangan yang disertai pengafiksan, contoh: batu-batuan
Menurut artinya, reduplikasi dapat
dibagi menjadi berikut:
- Kata ulang yang menunjukkan makna jamak (yang
menyangkut benda), contoh: meja-meja
- Kata ulang berubah bunyi yang memiliki makna idiomatis,
contoh: bolak-balik
- Kata ulang yang menunjukkan makna jamak (yang
menyangkut proses), contoh: melihat-lihat
- Bentuk ulang yang seolah-olah merupakan kata ulang
(kata ulang semu), contoh: kupu-kupu
- Bentuk ulang dwipurwa,
contoh: dedaunan
DAFTAR PUSTAKA
Alisjahbana, S.
Takdir. 1980. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.
Keraf, Gorys.
1980. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah.
Muslich,
Masnur. 1990. Tata Bentuk Bahasa Indonesia Kajian ke Arah Tata Bahasa
Deskriptif. Malang: YA 3 Malang.
Rustamaji.
2005. Panduan Belajar SMA Kelas 3. Jakarta: Primagama.
Sepeno.1982. Inti
Bahasa Indonesia. Solo: Depdikbud.
Solichi,
Mansur. 1996. Hand-Out Morfologi. Malang: IKIP Malang.
Soedjito. 1995.
Morfologi Bahasa Indonesia. Malang: IKIP Malang.
SOURCE ARTICLE: Reduplikasi (Pengulangan) | Belajar Bahasa dan Sastra http://berbahasa-bersastra.blogspot.com/2011/01/reduplikasi-pengulangan.html#ixzz4OchUnTWe