Selasa, 09 Januari 2018

Proses Morfologi: Afiksasi

C. Proses Morfologis

Proses morfologis adalah proses pembentukan kata dari suatu bentuk dasar menjadi suatu bentuk jadian. Proses ini , meliputi afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi (pengulangan), dan komposisi (pemajemukan). Perlu ditegaskan terlebih dahulu tiga istilah pokok dalam proses ini, Yaitu kata dasar, bentuk dasar, dan unsur langsung.

1.      Kata dasar adalah kata yang belum berubah, belum mengalami proses morfologis, baik berupa proses penambahan imbuhan, proses pengulangan, maupun proses pemajemukan.
2.      Bentuk dasar adalah bentuk yang menjadi dasar dalam proses morfologis, dapat berupa kata dasar, kata berimbuhan, kata ulang, dan dapat pula berupa kata majemuk.
3.      Unsur langsung adalah bentuk dasar dan imbuhan yang membentuk kata jadian.

1 Afiksasi

Dalam tata bahasa tradisional afiks disebut imbuhan, yaitu morfem terikat yang dapat mengubah makna gramatikal suatu bentuk dasar. Misalnya me- dan -kan, di- dan -kan, yang dapat mengubah arti gramatikal seperti arsip menjadi mengarsipkan, diarsipkan. Proses penambahan afiks pada sebuah bentuk dasar atau kata dasar inilah yang disebut afiksasi.
a.      Jenis-jenis afiks
Afiks atau imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata - entah di awal, di akhir, di tengah, atau gabungan dari antara tiga itu - untuk membentuk kata baru yang artinya berhubungan dengan kata yang pertama.

·         Prefiks (awalan) : ber-, se-, me-,di-, pe-,ke-, per-, ter-
·         Infiks (sisipan) : -em-, -el-, -er-, -in-
·         Sufiks (akhiran) : -i, -kan, -an
·         Konfiks (awalan atau akhiran) : me-i, me-kan, ber-an, ber-kan, pe-an, per-an, per-kan, dll.
·         Kombinasi afiks: memper-, memper-i, memper-kan, dll.

b.      Macam-macam afiksasi
Nasalisasi (Kaidah KTSP = kata-kata yang diawali dengan fonem /k/, /t/, /s/, atau /p/) adalah proses mengubah atau memberi nasal pada fonem-fonem. Proses ini dikenal dengan kaidah KTSP. Prosesnya sebagai berikut.
No.
Afiksasi
Contoh
1
Afiksasi (me-, me-i, me-kan, pe-, pe-an) + kata dasar huruf pertama K, T, S, P yang diiringi huruf vokal (a, i, u, e, o) sehingga huruf K, T, S, P lesap/luluh.
1.      me- + pesona = memesona, me- + suci = menyuci, me- + kunci = mengunci, me- + tempa = menempa. Jika kata tersebut diberi imbuhan pe- bentukannya pemesona, penyuci, pengunci.
2.      me-kan + terjemah = menerjemahkan, me-kan + pukul = memukulkan, me-kan + sebar = menyebarkan, me-kan + kunci = menguncikan. Jika kata tersebut diberi imbuhan pe-an maka bentukannya penerjemahan, pemukulan, penyebaran.
2
Afiksasi (me-, me-i, me-kan, pe-, pe-an) + kata dasar huruf pertama K, T, S, P yang diiringi huruf konsonan, huruf K, T, S, P tidak lesap.
1.      me- + proses = memproses, me- + kritik = mengkritik, me- + traktir = mentraktir, me- + sketsa = mensketsa. Jika kata tersebut diberi imbuhan pe- bentukannya pemproses, pengkritik, pentraktir, pensketsa.
2.      me-kan + praktik = mempraktikkan, me-kan + khusus = mengkhususkan. me-kan + syarat = mensyaratkan, me-kan + standar = menstandarkan. Jika kata tersebut mendapat imbuhan pe-an maka bentukannya pempraktikan, pengkhususan, pensyaratan, penstandaran.
3
Afiksasi (me-, me-i, me-kan, pe-, pe-an) + kata dasar bersuku kata satu maka me- menjadi menge-, menge-i, menge-kan, penge-, penge-an
me- + bom = mengebom, me- + cor = mengecor, me- + tik = mengetik. Jika kata tersebut diberi imbuhan pe- maka bentukannya pengebom, pengecor, pengetik.Me-kan + bom = mengebomkan, me-kan + cor = mengecorkan, mekan
+ tik = mengetikkan. Jika kata tersebut diberi imbuhan pe-an maka bentukannya pengeboman, pengecoran, dan pengetikan.
4
Afiksasi (me-, me-i, me-kan, pe-, pe-an) + kata dasar yang berhuruf awal vokal (a, i, u, e, o), akan mendapat /ng/.
me- + ungkap = mengungkap, me- + ajar = mengajar, me- + ambil = mengambil. Jika kata tersebut mendapat imbuan pe- bentukannya pengungkap, pengajar, dan pengambil.

Prefiks pe- bernasal dan pe- tak bernasal
Nasal adalah bersangkutan dengan bunyi bahasa yang dihasilkan dengan mungeluarkan udara melalui hidung. Prefiks pe- bernasal adalah kata dasar yang berawalan pe mendapat fonem nasal /m, n, ny, ng/. Prefiks pe- tak bernasal adalah kata dasar yang berawalan pe tidak mendapat fonem nasal.
Kata dasar
Pe- bernasal
Makna
Pe- tak bernasal
Makna
tembak
penembak
orang yang
menembak
petembak
orang yang
ditembak
suruh
penyuruh
orang yang
menyuruh
pesuruh
orang yang
disuruh
tatar
penatar
orang yang
menatar
petatar
orang yang
ditatar

Prefiks me- sejajar dengan pe- dan ber- sejajar dengan per-
Contoh:

1.      Mukim > memukimkan> pemukiman (proses). Mukim> bermukim> permukiman (tempat). Pemukim (orang yang bermukim) bukan permukim
2.      Dagang > mendagangkan (apa?) > pendagangan (proses). Dagang > berdagang > perdagangan (tempat) Pedagang (orang yang berdagang) bukan pendagang atau perdagang
3.      Tatar > menatar > penataran (proses), Tatar > bertatar > pertataran (tempat)

Menggunakan me-i dan me-kan dalam kalimat
Konfiks me-i dan me-kan digunakan dalam kalimat haruslah disesuaikan dengan ketentuan sebagai berikut.

1.      Kelogisan, yaitu apakah kata bentukan me-i dan me-kan yang berfungsi sebagai predikat logis jika diiringi dengan objek tertentu.
2.      Jika logis, objek yang menyertai kata bentukan me-i haruslah orang dan objek yang menyertai kata bentukan me-kan haruslah benda.

Contoh:

1.      Andika memasukkan kelas. (Tidak logis karena Andika memasukkan kelas yang ruangannya besar ke dalam sakunya). Seharusnya Andika memasuki kelas.
2.      Presiden menganugerahi bintang jasa kepada Gubernur Sumatera Barat. (Salah karena objeknya benda). Seharusnya, Presiden menganugerahi Gubernur Sumatera Barat sebuah bintang jasa atau presiden menganugerahkan bintang jasa kepada Gubernur Sumatera Barat.
3.      Husni menghindarkan lobang di jalan itu untuk menyelamati kendaraannya. (Salah). Seharusnya, Husni menghindari lobang di jalan. itu untuk menyelamatkan kendaraannya.
2. Afiks, Sufik, Konfik Fungsi, dan Makna Gramatikal
Makna gramatikal adalah makna yang berubah-ubah sesuai dengan konteks pemakainya. Kata ini sudah mengalami proses gramatikalisasi, baik pengimbuhan, pengulangan, ataupun pemajemukan.




a. Afiks

Afiks
Fungsi Membentuk
Makna Gramatikal
Contoh
me-
kata kerja aktif,
transitif, dan
aktif taktransitif
melakukan perbuatan
menjadi
menuju ke-
mencari
menangis, menembak, mencari
memerah, memutih, menguning
mengudara, mendarat, melaut
merotan, mendamar
pe-
kata benda
alat untuk
mempunyai sifat
pembalut, pemukul, pengering
pembohong, pembual, pembersih
ber-
kata kerja aktif
taktransitif
mempunyai
memakai
mengerjakan sesuatu
berteman, beribu, bernama
bersepeda, berbaju, bercelana
berkebun, berladang, berlari
per-
kata kerja
membuat lebih
menganggap
persempit, perpendek, perpanjang
pertuan, perbudak,
ter-
kata kerja pasif
tidak sengaja
dapat di
terseret, tertidur, terserempet
terangkat, teraih, terlempar
se-
kata keterangan
satu
seluruh
seekor, sebuah, sebatang
sedesa, sekelurahan, sekampung
di-
kata kerja pasif
menyatakan pekerjaan
yang telah selesai
disebar, diambil, ditulis
ke-
kata benda/bilangan
yang di-
bilangan tingkat
kesukaan, kesayangan, kekasih
kesatu, ketiga, keempat, ketujuh
b.Sufiks
Sufiks
Fungsi Membentuk
Makna Gramatikal
Contoh
-an
kata benda
hasil pekerjaan
kumpulan
tiap-tiap
tulisan, hiasan, lukisan
daratan, lautan, himpunan
mingguan, bulanan, harian
-kan
kata kerja imperative
membuat jadi
membawa
merahkan, hijaukan, ramaikan
terbangkan, larikan, dekatkan
-i
kata kerja imperative
menyatakan tempat
berulang-ulang
jauhi, dekati,
pukuli, ciumi, lempari
c. Konfiks
Konfiks
Fungsi Membentuk
Makna Gramatikal
Contoh
ke-an
kata benda
menunjukkan tempat
dikenai
bersifat seperti
kesultanan, kelurahan
kedinginan, kepanasan
kekanak-kanakan
pe-an
kata benda
menyatakan proses
menyatakan tempat
peleburan, penguapan,
pembuangan, pembakaran
per-an
kata benda
tempat ber-
hasil
perkumpulan, persemaian
perikanan, pertanian
per-kan
kata kerja
jadikan supaya
perbantukan, perkenalkan
per-i
kata kerja
supaya jadi
persetujui, perbaiki, perbarui
me-kan
kata kerja
menganggap seperti
kausatif
mengharuskan, membudakkan
melebarkan
me-i
kata kerja transitif
kausatif
benefaktif
menerangi, mengotori
menganugerahi
ber-kan
kata kerja
memakai
berdasarkan, beralaskan
ber-an
kata kerja intransitif
saling
berlarian, berterbangan
ter-an
kata kerja
dapat dilakukan
terselesaikan, terbantahkan
ter-i
kata kerja
dapat dilakukan
terlempari, terpukuli
di-kan
kata kerja pasif
menjadi
dijauhkan, dilebarkan
di-i
kata kerja pasif
menjadi
ditangisi, dijuhi, didekati


Tidak ada komentar:

Posting Komentar