(Resum Mata Kuliah Morfologi)
Hubungan Morfologi dengan Ilmu Kebahasaan Lainnya.
Dosen Pengampu: Diana Mayasari, M. Pd
Oleh: Thaoqid Nur Hidayat (166031)
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI Jombang 2016 C
A. Hakikat Morfologi.
Bahasa
dapat dikaji dalam Ilmu Linguistik, yang memang secara umum dalam Linguistik
membahas tentang bahasa dan strukturnya. Jika berbicara mengenai Ilmu
Kebahasaan, terdapat struktur intern bahasa dengan berbagai faktor diluar
bahasa dalam objek kajiannya, diantara lain ada Mikrolinguistik dan
Makrolinguistik. Morfologi merupakan struktur intern dari mikrolinguistik,
morfologi sendiri membicarakan tentang seluk beluk kata. (Kridalaksana,
1993:142) berpendapat bahwa morfologi merupakan bagian dari struktur bahasa
yang mencankup kata dan bagian-bagian kata, yakni morfem. Atau bagian dari ilmu
bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta
fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi
semantik (Ramlan, 1985:19).
B. Tataran Linguistik Morfologi.
Di
dalam tataran bidang linguistik, morfologi merupakan bagian kedua yang
dipelajari setelah mempelajari fonologi. Tataran linguistik pada bidang
morfologi terdapat 4 aspek diantaranya:
a) Morfem, ialah satuan gramatikal terkecil yang memiliki
makna.
b) Kata, ialah satuan bahasa yang memiliki satu pengertian.
c) Proses Morfemis, ialah proses-proses yang membicarakan
kata dalam morfologi. Di dalam proses morfologis terdapat proses Afiksasi
(imbuhan), Reduplikasi (pengulangan), Komposisi (penggabungan), Konversi
(pembentukan kata menjadi kata lain), Modifikasi Internal (pembentukan kata
dengan penambahan unsur), Suplesi (modifikasi internal secara total),
Pemendekan (penanggalan bagian-bagian leksem).
d) Morfofonemik, ialah peristiwa berubahnya wujud morfemis
dalam suatu morfologis.
C. Hubungan Morfologi dengan Ilmu Kebahasaan Lainnya.
Jika
berbicara tentang Morfologi, tentu saja pasti terdapat sangkut paut terhadap
ilmu kebahasaan lainnya entah itu fonologi, sintaksis, semantik ataupun
leksikologi. Berikut adalah hubungan bidang morfologi dengan ilmu kebahasaan
lainnya:
a) Hubungan
Morfologi dengan Fonologi
Morfologi bagian dari kajian lingustik Morfologi
mempelajari seluk beluk bentuk kata.
Sedangkan fonologi Mempelejarai bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya. Bidang
morfologi yang kosentrasinya pada tataran struktur internal kata sering
memanfaatkan hasil studi fonologi, misalnya ketika menjelaskan morfem dasar
{pukul} diucapkan secara bervariasi antara [pukUl] dan [pUkUl] serta diucapkan
[pukulan] setelah mendapat proses morfologis dengan penambahan
morfem sufiks {-an}. Di dalam bidang morfologi terdapat Morfofonemik atau
Morfofonologi, yaitu peristiwa berubahnya wujud morfemis dalam suatu proses
morfologis. Perubahan fonem padam proses morfofonemik ini dapat berwujud: (1)
pemunculan fonem, (2) pelepasan fonem, (3) peluluhan fonem, (4) perubahan fonem
dan (5) pergeseran fonem.
b) Hubungan
Morfologi dengan Sintaksis
Morfologi
dan sintaksis adalah bidang tataran linguistik yang secara tradisional disebut
dengan tata bahasa atau gramatika. Di dalam bidang sintaksis, munculah istilah
Morfosintaksis yang merupakan gabungan dari morfologi dan sintaksis.
Sementara sintaksis menyelidiki struktur satuan
bahasa yang lebih besar dari kata, mulai dari frase hingga kalimat. Dengan
kata lain, sintaksis merupakan studi gramatikal struktur antarkata, atau
tegasnya menyelidiki seluk-beluk frase, klausa, kalimat, dan wacana. Jadi,
kata dalam morfologi merupakan satuan yang paling besar sedangkan dalam
sintaksis merupakan satuan yang paling kecil. Perhatikan
kalimat di bawah ini!
Gadis itu memamerkan baju baru.
*Struktur intern setiap kata pada kalimat di atas
dibicarakan dalam morfologi, misalnya:
-kata gadis terdiri dari satu morfem,
-kata itu terdiri dari satu morfem,
-kata memamerkan terdiri dari tiga morfem, yaitu:
kata baju terdiri dari satu morfem, dan
kata baru terdiri dari satu morfem.
*Struktur antarkata dalam kalimat di atas
dibicarakan dalam bidang sintaksis, misalnya:
-frase gadis itu sebagai subjek,
-kata memamerkan sebagai predikat, dan
-frase baju baru sebagai subjek.
Jika dilihat dari unsur-unsurnya yang berupa kata
atau pokok kata , tentu saja kata
majemuk seperti di atas itu termasuk bidang sintaksis, tetapi jika
dilihat bahwa satuan-satuan itu mempunyai sifat sebagai kata maka tentu saja
pembicaraannya termasuk morfologi.
c) Hubungan
Morfologi dengan Semantik
Morfologi yaitu
cabang ilmu bahasa yang membahas tentang kata. Contohnya: 1.
Exis Eksis, 2. EXSIS EKSIS. Dari contoh no 2 secara bahasa itu salah,
tetapi secara sastranya itu benar. Perbedaan bahasa dengan sastra yaitu, bahasa
berdasarkan proses sedangkan sastra berdasarkan historis atau sejarah. Jadi, hubungan
semantik dengan morfologi yaitu dimana kata tersebut mempunyai makna
tersendiri. Morfologi menyelidiki struktur intern kata. Satuan yang
paling kecil yang diselidiki oleh morfologi adalah morfem, sedangkan yang
paling besar berupa kata.
d) Hubungan
Morfologi dengan Leksikologi
Sama-sama mempelajari arti kata.
Perbedaannya ialah bahwa morfologi mempelajari arti yang timbul sebagai akibat
peristiwa gramatik (arti gramatik) atau makna, sedangkan Leksikologi
mempelajari arti yang lebih kurang tetap terkandung pada kata, atau yang lazim
disebut sebagai arti leksikal .
Contoh:
Rumah = Bangunan untuk tempat tinggal
Berumah = ‘Mempunyai rumah’, ‘diam’, ‘tinggal’
Pada contoh arti leksikal dan pemakian kata tersebut dibicarakan dalam leksikologi. Ada persamaan antara leksikologi dengan morfologi, yaitu mempelajari masalah arti, namun terdapat perbedaan diantara keduanya itu.
Contoh:
Rumah = Bangunan untuk tempat tinggal
Berumah = ‘Mempunyai rumah’, ‘diam’, ‘tinggal’
Pada contoh arti leksikal dan pemakian kata tersebut dibicarakan dalam leksikologi. Ada persamaan antara leksikologi dengan morfologi, yaitu mempelajari masalah arti, namun terdapat perbedaan diantara keduanya itu.
E) Hubungan Morfologi dengan Leksikografi
Leksikografi memperlajari
seluk beluk kata, yaitu mempelajari perbendaharaan kata dalam suatu bahasa,
mempelajari pemakaian makna kata serta artinya seperti dipakai oleh masyarakat.
Leksikografi dan morfologi mempelajari masalah arti, tetapi morfologi
mempelajari arti yang timbul sebagai akibat peristiwa gramatik, sedangkan
leksikografi mempelajari arti yang terkandung dalam kata, atau disebut arti
leksikal.
F) Hubungan Morfologi dan Etimologi
Morfologi dan etimologi
sama sama menyelidiki seluk beluk bentuk kata. Tetapi morfologi hanya
menyelidiki peristiwa peristiwa umum, peristiwa yang berturut-turut terjadi,
yang dapat dikatakan merupakan system dalam bahasa. Sedangkan etimologi adalah
ilmu yang mempelajari seluk-beluk asal sesuatu kata secara khusus.
Terimakasih atas penjelasannya
BalasHapuskalau boleh tau, sumber nya dari mana ya?
BalasHapus